KARYA ILMIAH

PENGARUH POLA TIDUR TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS 5 SD DIAN HARAPAN KUPANG

 

 

Oleh:

Guru: Seprianus Olla

NIK: 5301120409920006

 

 











 

SEKOLAH DASAR DIAN HARAPAN KUPANG

2020







BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tidur merupakan salah satu aktivitas yang sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap orang karena sangat berpengaruh terhadap kerja fisiologi dan psikologi manusia (Tarihoran, 2013, hal.2). Kerja fisiologi tubuh misalnya ketahanan tubuh dalam melakukan suatu aktifitas dan kemampuan psikologi misalnya kemampuan berkonsentasi dalam melakukan suatu kegiatan. Konsentrasi sangat penting khususnya dalam belajar di dunia pendidikan. Pola tidur yang baik akan memberikan konsentrasi yang baik pada saat mengikuti pelajaran di kelas. Sebuah penelitian oleh Buysse pada tahun 2007 di China tentang Sleep Pattern And Problems Among Adolescent melaporkan bahwa 18.8% memiliki pola tidur yang buruk; 26.2% tidak merasa puas dengan waktu tidurnya; 16.1% mengalami insomnia dan 17.9% mengantuk pada siang hari dan menyebabkan gangguan konsentrasi pada saat mengikuti proses belajar (Tarihoran, 2013, hal.2). Hasil ini menunjukkan bahwa pola tidur yang kurang teratur sangat berpengaruh khususnya terhadap konsentrasi dalam belajar. Konsentrasi belajar sangat berperan penting terhadap seseorang dalam mencapai prestasi belajar, sebab adanya konsentrasi yang baik seseorang akan memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru atau dosen. Ketika dapat memahami dengan baik maka otomatis dia akan mampu mengerjakan setiap tugas maupun tes yang diujikan sehingga mendapatkan nilai yang memuaskan.

Hal ini sangat sejalan dengan hasil pengamatan peneliti ketika melakukan observasi dimana kebanyakan peserta didik yang memiliki pola tidur yang tidak teratur sering merasa lelah dan mengantuk di siang hari sehingga tidak berkonsentrasi pada saat mengikuti pembelajaran di dalam kelas. Hal ini menyebabkan pelajaran yang disampaikan oleh guru kurang dimengerti dengan baik sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk melihat apakah ada pengaruh pola tidur terhadap prestasi belajar peserta didik

1.2. Rumusan Masalah

            Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah yang dibahas dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1.  Apakah ada pengaruh pola tidur terhadap hasil belajar peserta didik Kelas 5 SD Dian Haparan Kupang?

2.     Jika ia, bagaimana pengaruh pola tidur terhadap hasil belajar peserta didik Kelas 5 SD Dian Harapan Kupang?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1.      Untuk mengetahui ada/tidaknya pengaruh pola tidur terhadap prestasi peserta didik Kelas 5 SD Dian Harapan Kupang

2.      Untuk menjelaskan bagaimana pengaruh pola tidur terhadapa prestasi peserta didik Kelas 5 SD Dian Harapan Kupang

1.4. Penjelasan Istilah

1)     Pola tidur adalah model, bentuk atau corak tidur dalam jangka waktu yang relatif menetap dan meliputi jadwal jatuh (masuk) tidur dan bangun, irama tidur, frekuensi tidur dalam sehari, mempertahankan kondisi tidur dan kepuasan tidur (Rafiudin, 2004. hal. 4).

2)            Menurut Djamarah (2012: 23) menyatakan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar

 

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pola Tidur

Definisi tidur adalah suatu kondisi yang mulai terjadi ketika seseorang menutup mata dan kehilangan kontak dengan lingkungannya, kemudian diakhiri dengan timbulnya kesadarannya terhadap peristiwa yang ada di sekitarnya (Mukholid, 2007. hal. 181). Hal ini berbeda dengan orang dalam keadaan dibius atau pun pingsan. Tidur merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting bagi manusia, sama halnya dengan makan dan minum. Dengan tidur yang cukup akan memulihkan tenaga sehingga kemampuan dan keterampilan kita akan meningkat, serta susunan tubuh dan saraf tetap sehat dan terpelihara (Mukholid, 2007. hal. 181). Dengan demikian, berarti tidur dapat memulihkan badan, kestabilan, dan membantu kita untuk mampu berpikir lebih baik. Pola tidur yang buruk akan berakibat kepada kurangnya energi, lebih sulit konsentrasi, kurang mood, dan resiko negatif lainnya (Rafiudin, 2004. hal. 18). Pola tidur yang baik bisa mengisi otak secara elektrik dan memulihkan bahan-bahan kimia otak pada tingkat yang cukup, sehingga secara otomatis itu membantu dalam mengkonsolidasikan memori atau ingatan (Rafiudin, 2004. hal. 5). Berarti bila terjadi kurang tidur secara terus-menerus dapat menyebabkan terganggunya memori, hilang atau kurangnya konsentrasi, serta tidak stabilnya emosi.

Setiap orang memiliki kebutuhan tidur yang berbeda, jumlah atau pun waktu tidurnya berbeda satu sama lain (Rafiudin, 2004. hal. 5). Hal ini tergantung pada kebutuhan karakteristik fisik setiap individu. Rahmat Rafiudin (2004) menyatakan bahwa bagaimana kita mengetahui berapa lama jam tidur yang cukup adalah: apakah kita terbangun dengan merasakan kesegaran dan berstamina? (Rafiudin, 2004. hal. 4). Ada sebagian orang yang sudah merasa cukup dengan tidur 6 jam dan sebagian bahkan ada yang butuh lebih. Dari berbagai penelitian oleh para ahli, dokter Titania Nur Shelly dalam klikdokter.com (2014), menyimpulkan bahwa tidur yang baik dan sehat adalah tidur yang cukup, yaitu sekitar 7 jam per hari. Pola tidur yang baik sangat mempengaruhi bagaimana tubuh dapat bekerja dengan baik pula. Dalam hal ini, penerimaan setiap proses pembelajaran dapat terhambat jika kondisi fisik mereka tidak mendukung untuk belajar.

2.2. Hasil Belajar

Bagi seorang pelajar daya konsentrasi, pemahaman, atau pun ingatan merupakan hal yang sangat penting. Baik atau tidaknya ketiga hal tersebut dapat menentukan bagaimana prestasi belajar dari pelajar. Dalam hal ini, prestasi belajar mahapeserta didik dapat dilihat hasil belajar nilai yang diperoleh dalam pembelajaran.

Hasil belajar peserta didik yang diharapkan adalah suatu kemampuan yang berada dalam kawasan ranah kognitif yang paling bawah sampai dengan hasil belajar menunjukkan bahwa peserta didik telah melakukan perbuatan belajar yang umumnya meliputi pengetahuan dan sikap-sikap yang diharapkan tercapai oleh peserta didik. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah kemampuan peserta didik dan menerima dan memproses informasi berupa materi pembelajaran dalam bentuk pengajaran yang disampaikan secara instruksional. Hasil belajar peserta didik dinilai dari tiga aspek yakni pengetahuan, sikap dan ketrampilan, setelah mengikuti proses belajar mengajar. Hasil penilaian dinyatakan dalam bentuk angka atau skor setiap item soal yang dijawab dengan benar. Menurut Budi (2006 :2-3), evaluasi kegiatan dan kemajuan belajar pada hakikatnya adalah upaya mengumpulkan informasi tentang kemajuan peserta didik


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif karena peneliti mengambil data berupa angka. Selain itu, peneliti telah menentukan jenis instrumen yang digunakan yang di dalamnya memuat jawaban dari responden yang jelas dan pasti.

3.2. Tempat, Waktu dan Sumber Data

Penelitian dilakukan di Kelas 5 SD Dian Harapan Kupang yang berjumlah 30 orang sebagai populasi. Pengumpulan data penelitian dilaksanakan pada tanggal  23 April-24 April 2020 dengan menyebarkan kuisioner kepada 22 orang peserta didik kelas 5 SDH Kupang.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini didapatkan dengan memberikan kuisioner kepada 22 responden secara acak (simple random sampling). Menurut Sugiyono, kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011, hal.192).

3.4. Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan melakukan beberapa tahapan yakni:

3.4.1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan semua hal yang berkaitan dengan kegiatan penelitian yang dilakukan. Peneliti memperkirakan dan mempertimbangkan topik yang akan diangkat dalam penelitian tersebut. Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah atau pihak yang memiliki pengalaman lebih tentang topik yang akan diangkat. Kemudian peneliti menentukan sample yang akan diteliti, berapa banyak responden yang dibutuhkan, jenis instrumen yang akan peneliti ujikan pada responden dan menentukan metode penelitian yang akan peneliti lakukan. Jikalau sudah ditentukan maka tahap selanjutnya ialah tahap pelaksanaan.

3.4.2. Tahap Pelaksanaan

a)      Penyusunan kuisioner.

      Kuisioner yang diberikan kepada responden berupa pertanyaan yang mendapatkan jawaban langsung berupa angka untuk lama tidur dan hasil belajar ada juga jawaban singkat untuk mendapatkan alasan terhadap indikator yang diperoleh. Sebelum kuisioner disebarkan kepada responden, peneliti melakukan validasi kuisioner kepada guru dankepala sekolah sebagai pakar dalam pembuatan kuisioner.



                                       Format kuisioner yang digunakan dalam proses pengumpulan data.

 

b)      Pengambilan sampel

Sampel diambil dengan menggunakan teknik probability sampling yaitu simple random sampling. Probability sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel dan teknik simple random merupakan pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2013, hal.122).

Untuk jumlah anggota sampel ditentukan berdasarkan jumlah populasi yaitu 30 orang peserta didik kelas 5 SDH Kupang dengan menggunakan rumus Isaac dan Michael yaitu:

 

 ƛ2.N.P.Q                                3,841x30x0.5x0.5                      55.8075

  S  = ----------------------- = ----------------------------------------= --------------- = 22.6           d2 (N-1)+ ƛ2.P.Q            0.052x (30-1)+ 3.841x0.5x0.5          2.46825

dimana:          

S = Jumlah sampel

ƛ2= Chi Kuadrat yang harganya tergantung derajat kebebasan (dk) dan tingkat kesalahan. Peneliti mengambil dk=1 dan tingkat kesalahan α= 5%, sehingga harga chi kuadrat=3.841 (di table Chi Kuadrat)

N= Jumlah Populasi (250)

P= Peluang benar (0.5)

Q= Peluang salah (0.5)

d= perbedaan antara sampel yang diharapkan dengan yang terjadi. Peneliti mengambil perbedaan 5%.

Oleh karena itu, jumlah anggota sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah 22  orang peserta didik (60% dari jumlah populasi) yang dianggap mewakili 30 orang peserta didik kelas 5 SDH Kupang

3.4.3. Tahap Analisis

Data yang diperoleh diolah menggunakan aplikasi SPSS. Peneliti menggunakan aplikasi ini untuk menghindari kesalahan perhitungan. Sebelum melihat apakah ada pengaruh jam tidur terhadap prestasi belajar, peneliti terlebih dahulu menguji data untuk mengetahui normal atau tidak melalui uji Kolmogorov Smirnov menggunakan aplikasi SPSS. Hasil keluaran (output) SPSS akan diuji menggunakan kriteria uji yaitu Tolak Ho jika D>Dtabel untuk uji manual dan Tolak Ho jika Sig<α untuk data SPSS. Setelah pengujian normalitas data, peneliti menganalisis data menggunakan paramaterik jika data normal dan nonparametrik jika data tidak normal.  

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji regresi sederhana untuk melihat pengaruh jam tidur terhadap hasil belajar. Analisis regresi sederhana merupakan salah satu metode yang dapat dipakai sebagai alat untuk menentukan pengaruh sebuah variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen). Peneliti menggunakan uji ini karena di uji regresi selain melihat apakah ada atau tidak pengaruh, peneliti juga melihat seberapa signifikan pengaruh yang terjadi. Selain itu, uji regresi juga terdapat nilai korelasi atau hubungan antara dua variabel.             Regresi linear sederhana memiliki beberapa tujuan, yaitu :

a)      Menghitung nilai estimasi rata-rata dan nilai variabel terikat berdasarkan pada nilai variabel bebas.

b)      Menguji hipotesis karakteristik dependensi.

c)      Meramalkan nilai rata-rata variabel bebas dengan didasarkan pada nilai variabel bebas diluar jangkauan sample.

            Pada analisis regresi sederhana dengan menggunakan SPSS ada beberapa asumsi dan persyaratan yang perlu diperiksa dan diuji, beberapa diantaranya adalah :

a)      Variabel bebas tidak berkorelasi dengan disturbance term (Error). Nilai disturbance term sebesar 0 atau dengan simbol  sebagai berikut: (E (U / X) = 0,

b)      Model regresi dikatakan layak  jika angka signifikansi pada ANOVA sebesar <0.05,

c)      Prediktor yang digunakan sebagai variabel bebas harus layak. Kelayakan ini diketahui jika angka Standard Error of Estimate < Standard Deviation,

d)      Koefisien regresi harus signifikan. Pengujian dilakukan dengan Uji T. Koefesien regresi signifikan jika T hitung > T table (nilai kritis),

e)      Model regresi dapat diterangkan dengan menggunakan nilai koefisien determinasi (KD = r2 x 100%) semakin besar nilai tersebut maka model semakin baik. Jika nilai mendekati 1 maka model regresi semakin baik,

f)       Data harus berdistribusi normal,

g)      Kedua variabel bersifat dependen, artinya satu variabel merupakan variabel bebas (variabel prediktor) sedang variabel lainnya variabel terikat (variabel respon).

 

BAB IV

ANALISIS DATA

4.1. Uji Normalitas

 

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

 

Jumlah Jam Tidur

IPK

N

22

22

Normal Parametersa,b

Mean

6.16

3.2120

Std. Deviation

1.445

.23139

Most Extreme Differences

Absolute

.187

.121

Positive

.187

.121

Negative

-.123

-.113

Kolmogorov-Smirnov Z

1.256

.810

Asymp. Sig. (2-tailed)

.085

.529

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan keluaran dari SPSS, diketahui jumlah data (N) adalah 22 orang, rata-ratanya adalah 6.16 untuk variabel independen (bebas) dan 3.2120 untuk variabel dependen (terikat). Dari data juga diperoleh bahwa nilai Sig adalah 0.085 untuk variabel bebas dan 0.529 untuk variabel terikat. Oleh karena telah diketahui nilai sig dan taraf signifikansi α maka

Hipotesis

Ho: Data berdistribusi normal

Ha: Data tidak berdistribusi normal

Taraf Sinifikansi α= 5%=0.05

Kriteria penolakan Ho:

Tolak Ho jika Sig<α

Diketahui nilai sig masing-masing adalah 0.085 dan 0.529 ternyata > 0.05 sehingga diperoleh kesimpulan jika kedua data tersebut berdistribusi normal. Data yang memiliki distribusi normal menunjukan bahwa data tersebut tergolong dalam data statistika parametrik sedangkan jika data tidak normal maka tergolong data non parametrik. Sehingga untuk melihat pengaruh suatu variabel bebas terhadap variabel terikat, maka peneliti akan menggunakan uji regresi. Hal ini dikarenakan uji regresi selain melihat apakah ada pengaruh, peneliti juga melihat seberapa signifikan pengaruh yang terjadi. Selain itu uji regresi juga digunakan pada data yang normal atau tidak normal.

4.2. Uji Regresi Sederhana SPSS

             Uji regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain. Di dalam analisi regresi, variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas dan variabel yang dipengaruhi disebut variabel terikat. Oleh karena itu, peneliti menggunakan analisi regresi untuk melihat pengaruh pola tidur terhadap hasil belajar dimana variabel bebasnya adalah jam tidur dan variabel terikatnya adalah hasil belajar. Uji regresi ini disebut sebagai Uji Regresi Sederhana karena hanya terdiri dari dua variabel.

 

Variables Entered/Removeda

Model

Variables Entered

Variables Removed

Method

1

Jumlah Jam Tidurb

.

Enter

a. Dependent Variable: hasil belajar

b. All requested variables entered.

Tabel C-1

Model Summary

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

.010a

.000

-.023

.23406

a.     Predictors: (Constant), Jumlah Jam Tidur

Tabel C-2

 

 

ANOVAa

Model

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

.000

1

.000

.004

.948b

Residual

2.356

43

.055

 

 

Total

2.356

44

 

 

 

a. Dependent Variable: hasil belajar

b. Predictors: (Constant), Jumlah Jam Tidur

Tabel C-3

 

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

3.202

.154

 

20.756

.000

Jumlah Jam Tidur

.002

.024

.010

.065

.948

a. Dependent Variable: IPK

Tabel C-4

             Hasil yang diperoleh berdasarkan pengolahan data di SPSS, peneliti mendapatkan empat tabel yang diberi indeks C-1, C-2, C-3 dan C-4. Berdasarkan tabel C-1 diperoleh bahwa variabel yang dimasukan adalah jumlah jam tidur sedangkan variabel yang dibuang adalah variabel hasil belajar, artinya variabel jam tidur sebagai variabel prediktor (independen). Selanjutnya pada tabel C-2 terdapat nilai R, nilai R ini sebagai koofisien korelasi yang peneliti gunakan untuk melihat ada atau tidak pengaruh yang diberikan oleh variabel jam tidur terhadap variabel hasil belajar. Berdasarkan tabel C-2 tersebut diketahui nilai R adalah 0.010, artinya pengaruh jam tidur terhadap hasil belajar adalah sebesar 0.010 dan menunjukan bahwa pengaruh yang diberikan oleh jam tidur terhadap prestasi belajar adalah  tergolong sangat lemah. Selain itu, pada tabel C-2 terdapat juga nilai R Square, yang dipakai untuk melihat seberapa baik interaksi yang dibentuk oleh variabel jam tidur terhadap variabel hasil belajar. Berdasarkan tabel C-2, diperoleh nilai R Square sebesar 0.000. Hal ini dapat ditafsirkan bahwa jam tidur memiliki pengaruh sebesar 0% terhadap hasil belajar, atau dapat diartikan prestasi belajar 100% dipengaruhi oleh faktor lain dan bukan faktor jam tidur.

             Pada tabel C-3 terdapat nilai Sig yang peneliti gunakan untuk melihat apakah pengaruh jam tidur terhadap hasil belajar signifikan atau tidak. Nilai Sig pada tabel adalah 0.948. Nilai akan dibandingkan dengan nilai taraf signifikansi α yaitu 0.05 untuk mendapatkan seberapa signifikan hubungan jam tidur terhadap hasil belajar.

             Hipotesis

             Ho: model tidak cocok

             Ha: model cocok

             Taraf siginfikansi α= 5%

             Kriteri penolakan Ho

             Tolak Ho jika Sig < α, maka 0.948> 0.05

             Hal ini berarti model persamaan regresi berdasarkan data penelitian adalah tidak signifikan menyebabkan model regresi linier tidak memenuhi kriteria linielitas atau hubungan antara jam tidur dan hasil belajar adalah tidak berbanding lurus. Jika hubungan antara jam tidur dan hasil belajar tidak berbanding lurus maka model regresi tidak bisa digunakan untuk memprediksi seberapa besar dan bagaimana pengaruh jam tidur terhadap hasil belajar. Pada tabel C-4 diperoleh nilai koefisien konstanta (bo) yaitu 3.202 dan koefisien variabel (b1x) yaitu 0.002 yang ada di kolom Unstandardized Coefficients. Berdasarkan tabel ini, dapat ditentukan model persamaan regresi : Y =3.202 + 0,002x. Model inilah yang digunakan dalam memprediksi seberapa dan bagaimana pengaruh jam tidur terhadap hasil belajar. Akan tetapi, berdasarkan hasil dari tabel C-3 diketahui bahwa model tidak cocok maka model ini tidak dapat dipakai untuk prediksi.

4.3. Hasil Analisis

             Berdasarkan hasil analisis uji regresi ini diperoleh bahwa jam tidur sama sekali tidak memberikan pengaruh terhadap hasil belalajar. Sesuai dengan pendapat Raifudin, pola tidur yang teratur secara tidak begitu signifikan hanya mempengaruhi tingkat energi, emosi, dan daya konsentrasi, serta menggangu ingatan atau memori yang mahapeserta didik miliki (Rafiudin, 2004. hal. 18). Hal ini terbukti oleh data yang peneliti peroleh melalui penyebaran lembar kuisioner, bahwa sebagian besar peserta didik meskipun memiliki waktu tidur yang tidak normal (di bawah 8 jam/hari), namun mereka tetap memiliki hasil belajar di atas rata-rata yaitu 80, bahkan tidak terlihat perbedaan nilai yang signifikan jika dibandingkan dengan peserta didik yang memiliki pola tidur teratur (di atas 8 jam/hari) yaitu hasil belajar rata-rata di atas 3.00.

             Selain berdasarkan analisis data berupa angka, peneliti juga memperoleh data berupa pernyataan mengenai kegiatan yang biasanya dilakukan ketika mahapeserta didik tidur di atas jam 22.00. Berdasarkan 30 responden sebagai sumber data, diperoleh sebanyak 13 responden memiliki jam tidur di atas pukul 23.00. Akan tetapi mereka mengisi waktunya dengan hal-hal yang mendukung atau bahkan dapat berpengaruh baik bagi hasil belajarnya. Hal-hal tersebut adalah belajar, memanfaatkan jaringan internet (browsing bahan-bahan pendukung kuliah), atau pun mengerjakan tugas. Selain itu, Raifudin juga mengemukakan bahwa setiap orang memiliki kebutuhan tidur yang berbeda-beda, ada yang butuh lebih lama untuk tidur dan ada juga yang tidak disesuaikan dengan seberapa besar stmanina yang dibutuhkan oleh tubuhnya (Rafiudin, 2004. hal. 4). Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa pola tidur tidak memiliki pengaruh terhadap hasil belajar di kelas 5 SD Dian Harapan Kupang karena kebutuhan tidur setiap peserta didik berbeda-beda sehingga meskipun ada yang waktu tidurnya tidak memenuhi standar waktu tidur pada umumnya (diatas 8 jam/hari) namun prestasinya tetap baik yakni nilai yang diperoleh di atas standar yang ditetapkan. Peneliti melihat bahwa ketika peserta didik belum tidur pada pukul 23.00 atau lebih dan menggantikannya dengan kegiatan yang berkaitan dengan perkuliahan, kegiatan tersebut lebih signifikan menentukan seberapa tinggi hasil belajar peserta didik kelas 5 SD, sedangkan lama jam tidur tidak mempengaruhi peningkatan atau penurunan hasil belajar.


BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa :

1.  Berdasarkan uji regresi diperoleh bahwa jam tidur memiliki pengaruh sebesar 0% terhadap hasil belajar, atau dapat diartikan prestasi belajar 100% dipengaruhi oleh faktor lain dan bukan faktor jam tidur untuk peserta didik di kelas 5 SD Dian Harapan Kupang

2.  Terdapat 13 responden memiliki pola tidur yang tidak teratur (dibawah 7 jam/hari), namun memiliki prestasi yang setara dengan 9 responden yang memiliki pola tidur yang teratur.

3.  Dengan demikian, disimpulkan bahwa jam tidur tidak berpengaruh terhadap hasil belajar di kelas 5 SD Dian Harapan Kupang.

5.2. Saran

                  Meskipun hasil penelitian diperoleh bahwa pola tidur tidak berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik kelas 5 SDH Kupang namun peneliti tetap menyarankan agar tetap menjaga dan menerapkan pola tidur yang baik karena sangat berpengaruh terhadap konsentrasi dan kualitas di dalam proses belajar maupun dalam melakukan aktifitas lainnya.

             

REFERENSI

Djamarah, S. (2008). Psikologi belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, S., & Zain, A. (2013). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Ekawarna. (2013). Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Referensi (GP Press Group).

Hamalik, O. (2013). Proses belajar mengajar. Jakarta: Bumi AksaraMukholid, A. (2007). Pendidikan jasmani: Olahraga dan kesehatan SMA kelas XI. Jakarta:    Yudhistira.

Nur Shelly, T. (2004). Berapa jam tidur yang sehat. Diambil pada 23 April 2015, dari      Klikdokter.com (menuju Indonesia sehat):   utama/berapa-jam-tidur-yang-sehat

Rafiudin, R. (2004). Insomnia dan gangguan tidur lainnya. Jakarta: PT. Elex Media         Komputindo.

Sugiyono.(2013). Metode penelitian kombinasi (Mixed metods). Yogyakarta: Alfabeta

Suharsono, M., Priyanto, P.H., dan Guritno, H. (2010). Laporan hasil penelitian: Indesk prestasi kumulatif (HASIL BELAJAR), Agama, dan geografis tempat tinggal dengan  penalaran moral mahapeserta didik. Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata.

Tarihoran, S. (2013). Hubungan pola tidur dengan prestasi belajar mahapeserta didik keperawatan di universitas advent indonesia bandung. Bandung: Universitas Advent Indonesia.

 

 

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kristus Sumber Kepuasan Sejati

Roh Kudus, Suara Hati Nurani dan Suara Setan

Menjadi Pelaku Firman Tuhan (Yohanes 9:1-18)