Bagaimana membantu masyarakat sadar dan mau ikut protokol kesehatan dan mau ikut protokol kesehatan baik di rumah atau saat keluar rumah?

Penulis: Seprianus Olla

Coronavirus disease 2019 atau yang lebih dikenal dengan sebutan covid-19 merupakan penyakit baru yang dapat menyerang manusia dan menyebar dari manusia ke manusia. Tantangan terbesar dalam menangani virus ini adalah belum adanya obat khusus untuk membunuh virus ini. Sebagai solusi, langkah yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pencegahan. Namun kenyataannya, usaha dan kerja keras dari pemerintah untuk mencegah wabah covid-19 terlihat belum memberikan hasil yang signifikan hingga saat ini. Hal ini karena kurangnya kesadaran dan konsistensi masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan yang sudah dianjurkan.  Melalui tulisan ini, penulis menawarkan dua cara yang dapat kita lakukan bersama dalam menekan penyebaran virus korona saat ini, yakni pencegahan korektif dan preventif.

Pencegahan penyebaran virus korona hanya dapat teratasi jika setiap masyarakat menyadari dan menjalankan protokol kesehatan secara simultan dan konsisten. Munculnya seruan pemerintah untuk hidup berdampingan dengan korona menjadi salah satu hal yang salah dimengerti oleh masyarakat. Masyarakat semakin tidak peduli dengan diri dan juga sesamanya terkait virus korona. Penulis melihat masih banyak kegiatan-kegiatan yang mengundang kerumunan, peniadaan tempat cuci tangan dan hand sanitizer di beberapa tempat umum dan rumah-rumah, hingga perilaku tidak memakai masker saat keluar rumah. Jika demikian bagaimana cara yang tepat agar membantu masyarakat sadar dan mau taat protokol kesehatan dengan baik secara sukarela? Pada masalah ini, diperlukan kerjasama semua pihak untuk mengevaluasi dan memperbaiki hal ini. Penulis menyarankan pemerintah dalam hal ini kelurahan hingga RW dan RT perlu lebih aktif dan konsisten dalam melakukan pengawasan dan penertiban sebagai langkah korektif.

Di sisi lain, suatu kebiasaan yang timbul dan dapat tumbuh menjadi budaya dalam masyarakat adalah hal yang lahir dari kesadaran individu dan dilakukan secara berulang dan konsisten. Sedangkan kesadaran akan muncul dari pemahaman dan pengalaman. Masyarakat saat ini membutuhkan pengertian gamblang dan sama mengenai virus korona.  Sebab pengertian dan pemahaman yang sama akan mendorong tindakan dan perilaku yang sama dalam masyarakat. Perbedaan persepsi masyarakat terhadap virus korona mendorong adanya perbedaan perilaku masyarakat dalam pencegahannya.  Mengapa demikian? Pengalaman penulis ketika bertemu dengan masyarakat sangat disayangkan, berbagai kepercayaan dan persepsi dibangun dan dibentuk sendiri oleh masyarakat mengenai virus ini. Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa masyarakat belum memahami dengan tepat mengenai virus korona dan dampaknya yang sangat serius. Oleh karena itu, sebagai langkah preventif dalam penanganan wabah virus korona, penulis menyarankan kepada masyarakat lebih khusus kepada pihak yang dapat berperan untuk melakukan gerakan sosialiasi dan edukasi secara berkelanjutan dari rumah ke rumah. Masyarakat dapat bekerjasama dengan tim kesehatan atau relawan untuk memberikan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai wabah virus korona.

Penyuluhan ini dapat dilakukan dengan pembuatan modul khusus kepada masyarakat berkaitan dengan virus korona ini sehingga virus korona ini tidak seperti sesuatu yang sulit dibayangkan dan diatasi. Modul ini dapat dibuat seperti buku kecil atau handbook yang dapat dibawa atau dipakai dimana saja. Isi modul menjelaskan secara singkat, padat dan jelas mengenai bentuk virus korona, proses penularannya, seberapa besar bahayanya, bagaimana gejala dan cara pencegahannya, hingga jenis makanan yang dapat menunjang imunitas dan hal lainnya yang dapat di tambahkan. Jika hal ini lakukan sebagai sebuah kegerakan maka akan berhasil dan memberikan dampak signifikan dalam penanganan wabah virus korona! Sebab, pengertian dan pemahaman yang sama akan memunculkan perilaku yang sama dalam pencegahan virus korona. Demikian ide dan ulasan penulis yang dapat dibagikan. Semoga dapat menjadi perhatian yang positif bagi setiap pembaca.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kristus Sumber Kepuasan Sejati

Roh Kudus, Suara Hati Nurani dan Suara Setan

Menjadi Pelaku Firman Tuhan (Yohanes 9:1-18)