Menerjemahkan
Visi, Misi dan Nilai Pancasila tentang “Gejolak Politik akhir-akhir ini mengkhawatrikan.
Namun lebih mengkhawatrikan adalah keterlibatan anak-anak muda yang agaknya
makin melupakan Nilai-Nilai Pancasila sebagai ideologi pemertasu.
Pancasila adalah dasar dan falsafah hidup
bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di negara demokrasi ini. Hal ini memberikan
pengertian bahwa Pancasila mengarahkan kehidupan masyarakat. Dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dijelaskn bahwa Pancasila merupakan
hukum dasar dalam Peraturan Perundang-undangan. Selanjutnya dalam Pasal 2 UU
12/2011 dijelaskan bahwa Pancasila merupakan sumber segala hukum negara. Dengan
demikian, Pancasila menjadi inti dan patokan dalam hidup berbangsa dan
bernegara. Segala peraturan yang dibuat dan diatur dalam masyarkat tentu harus
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Pancasila memiliki visi yang merupakan
pandangan bagi setiap warga negara dalam berperilaku dalam masyarakat. Dalam
pelaksannya visi Pancasila termuat dalam misi Pancasila yang dapat dilakukan
dalam kenyataan hidup sehari-hari dalam masyrakat. Misi Pancasila tentu
terkandung dalam lima butir sila Pancasila yang terkandung dalamnya.
Dikutip dari situs resmi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI, dalam pelaksaan dan pengamalan kelima sila
Pancasila tidak dapat dilaksanakan secara terpisah-pisah. Karena satu kesatuan
utuh dan saling berkaitan. Sila-sila dalam Pancasila adalah rangkaian kesatuan
bulat sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain, tidak dapat
dibagi-bagi atau diperas.
Selanjutnya dijelaskan oleh Misbahul
Munir (2016) dalam artikelnya bahwa misi yang terkandung dalam nilai lima sila
Pancasila adalah sebagai berikut:
Pertama, nilai ketuhanan. Nilai
ketuhanan merupakan induk dari semua nilai yang terkandung di dalam pancasila.
Siapa saja yang hidup di Indonesia, maka harus menjadi manusia yang
berketuhanan. Karena manusia yang berketuhanan adalah manusia yang
mengedepankan nilai-nilai ketuhanan itu sendiri, salah satunya adalah cinta
terhadap perdamaian, menghargai perbedaan sehingga kehidupan yang toleran bisa
tercipta ditengah kehidupan kebangsaan yang majemuk. Ini yang harus ditanamakan
pada generai muda kita.
Kedua, nilai kemanusiaan. Nilai
kemanusiaan ini perlu untuk di hadirkan pada kehidupan kebangsaan. Di mana
permasalahan bangsa kita saat ini adalah banyak manusia yang tidak bisa
memanusiakan manusia. Sehingga sering kali timbul ketidakadilah sesama manusia.
Jika sesama manusia bisa memanusikan manusia, maka yang tercipta adalah
kehidupan yang adil dan beradab. Jadi pendidikan untuk memanusiakan manusia
inilah yang harus kita kuatkan agar bisa menciptakan kehidupan kebangsaan yang
adil dan beradab.
Ketiga, nilai persatuan. Nilai inilah
yang senentiasa harus kita jaga. Bahwa bangsa ini dibangun di atas keragaman,
kebhinekaan dan kemajemukan. Namun, kita haruslah tetap menjunjung tinggi nilai
kesatuan bangsa. Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” haruslah senantiasa kita
dengungkan. Jika belakangan ini bermunculan golongan yang mencoba untuk memecah
persatuan kita, maka dengan tulisan ini saya tegaskan, bahwa saya sebagai
generasi muda tidak akan gentar dalam menjaga kesatuan dan persatuan bangsa
ini.
Keempat, nilai kerakyatan. Bahwa
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini terdapat banyak perbedaan yang
mencolok. Perbedaan adalah sebuah keniscayaan. Maka dalam perbedaan tersebut
terdapat pelajaran untuk saling menghargai antar sesama. Perbedaan yang
kemudian bisa menciptakan permusyawarahan untuk mencapai mufakat. Sehingga akan
tercipta kehidupan berdemokrasi yang harmonis dan yang bisa menghargai sesama.
Dan yang kelima adalah nilai
keadilan. Nilai keadilan ini merupakan muara dari semua nilai Pancasila. Yaitu
agar terciptanya keadilan bagi semua, bukan hanya bagi segelintir golongan
saja. Jika setiap kita mampu berbuat adil, setidaknya adil pada diri sendiri
saja dulu, maka keadilan sosial pada sesama kemungkinan besar akan bisa
tercapai.
Namun dalam pelaksanaannya dalam masyarakat,
pengamalan nilai Pancasila mulai luntur khususnya dalam kalangan para generasi
muda masa kini. Perkembangan teknologi yang semakin pesat mempengaruhi gaya
kehidupan yang semakin dalam masyarakat. Itu dikarenakan perkembangan teknologi
mempengaruhi model berkomunikasi masyarakat dalam melakukan kegiatan hidup
sehari-hari. Dan hal ini juga sangat mempengaruhi pola interaksi masyarakat melalui
media sosial. Di tengah gejolak politik yang begitu kental diperlukan pendidikan
dan pengamalan nilai Pancasila yang memberikan arah yang jelas bagi pelaku
politik dalam penyelenggaran kehidpan berbangsa dan bernegara. Namun sayangnya,
para pelaku politik kini tidak melihat ini. Pelaksanaan politik diarahkan oleh
kepentingan golongan yang meniadakan pentingnya Visi, Misi dan Nilai Pancasila.
Dan lebih mengkhawatirkan para generasi muda sekarang yang mudah terprovokasi
oleh gejolak politik. Oleh karena itu, sangatlah penting akan pendidikan Pancasila
secara otentik bagi kehidupan masa kini. Hal ini akan sangat membantu
mengarahkan generasi muda dalam berperilaku dalam menghadapi gejolak politik
yang cenderung mengikuti gelombang golongan tertentu. Arus gejolak politik ini
mudah mempengaruhi generasi muda melalui media social. Oleh karena itu, penulis
menyarankan agar diperlukan edukasi yang memfokuskan pada pengalaman nilai Pancasila
melalui media social. Dengan demikian modal pemahaman yang kuat akan Pancasila
akan mengarahkan generasi muda sebagai generasi penerus bangsa berperilaku
sesuai visi dan misi Pancasila yang telah perjuangkan oleh para leluhur bangsa
Indonesia.
Sumber:
Munir, M. (2016). Menerjemahkan Visi, Misi dan Nilai
Pancasila. Opini.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. (2018, Februari 28). Retrieved from
https://www.kemdikbud.go.id/:
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2018/02/kuatkan-karakter-siswa-kemendikbud-selenggarakan-asistensi-pendidikan-pancasila-dan-bela-negara
Komentar
Posting Komentar