Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

“Dia Harus Lebih Besar”

  Yohanes 3:22-36 Penulis: Seprianus Olla Bagian ini merupakan sebuah lanjutan penjelasan tentang pelayanan Yesus setelah pertemuannya dengan Nikodemus. Dijelaskan bahwa Tuhan Yesus sedang mengajar dan membaptis dekat tempat Yohanes Pembaptis juga sedang membaptis bersama murid-muridnya. Dilanjutkan bahwa disana terjadi peristiwa dimana murid Yohanes berselisih dengan seorang Yahudi mengenai hal penyucian. Mathew Henry Commentary menjelaskan bahwa penyebab perselisihan ini karena adanya orang Yahudi yang tidak mau menerima penyucian/baptisan yang dilakukan oleh para murid.   Murid Yohanes Pembaptis merasa bahwa apa yang mereka lakukan merupakan penyucian yang jauh lebih baik dari yang lainnya. Tentu anggapan mereka ini ada benarnya, dibuktikan dengan jumlah pengikut Yohanes pembatis semakin banyak.     Namun di sisi lain dari perdebatan mereka dengan orang Yahudi tadi, mereka sadar bahwa ada yang masih jauh lebih besar dari apa yang mereka lakukan. Yaitu Krist...
Gambar
Kemana Pendidikan Kita Saat ini? Penulis: Seprianus Olla, S.Pd.,B.Ed Wabah covid-19 membawa dampak yang sangat besar dalam semua segi kehidupan saat ini. Dalam kehidupan sosial kita seolah-olah berada dalam budaya yang terasa asing. Manusia yang pada dasarnya sebagai makhluk sosial; yang tak bisa lepas dari interaksi dengan sesamanya terkesan dipaksa untuk menyendiri dan menahan diri berelasi dengan orang lain (social distancing) . Mau keluar rumah? Mau jalan-jalan? Ada virus corona!   Di bidang ekonomi juga kini semakin sulit. Penulis mengutip dari situs resmi Kementrian Keuangan RI (17 April 2020), dikatakan bahwa International Monetary Fund (IMF) sudah memprediksi bahwa ekonomi global akan tumbuh minus di angka 3% karena wabah ini. Pertumbuhannya akan menuju negatif! Syukurnya negara kita masih menunjukan pendapatan ekonomi yang positif. Walaupun dampaknya sudah mulai terasa dalam kehidupan ekonomi keluarga kita. Pemerintah terus berusaha secara maksimal untuk menja...

Menjadi Pelaku Firman Tuhan (Yohanes 9:1-18)

Selasa, 28 April 2020 Menjadi Pelaku Firman Tuhan (Yohanes 9:1-18) Penulis: Seprianus Olla, B.Ed.,S.Pd Shalom saudara-saudara, teman-teman yang diberkati oleh Tuhan Yesus Kristus. Beberapa hari ini saya berpikir untuk mulai menuliskan setiap Firman Tuhan yang boleh saya renungkan setiap pagi bersama anak-anak di sekolah untuk dapat saya bagikan kepada teman-teman. Harapan terkecil adalah dapat menjadi berkat setiap orang yang membacanya. Saya juga bukan seorang pendeta yang khusus belajar tentang Teologi. Tetapi inilah keunikan kita sebagai orang Kristen, kita dikaruniakan Roh Kudus untuk dapat memahami kebenaran Firman Tuhan. Saya sangat yakin bahwa mengerti dan memahami Firman Tuhan adalah pekerjaan Roh Kudus dalam hati setiap kita orang percaya. Pengertian kita sebagai manusia adalah terbatas. Oleh karena itu, kita membutuhkan karunia Roh Kudus untuk memberikan pengertian yang benar mengenai kebenaran Firman Tuhan. Pengertian yang salah akan membawa kita kepada kesimpulan ...
Kristus Kepuasaan Sejati Penulis: Seprianus Olla Lebih baik sakit gigi dari pada sakit hati. Tak jarang kita yang pernah mengalami yang namanya “sakit hati”, khususnya dalam hubungan pacaran misalnya, pernah mengetahui bahkan mengatakan kalimat di awal tulisan ini. Jika dapat diterjemahkan lebih lanjut, kalimat ini mengandung makna bahwa sebenarnya sakit hati itu memiliki konsekuensi yang lebih besar dari pada sakit gigi. Lalu mengapa anggapan ini seperti ada benarnya? Mengapa perasaan yang terganggu lebih menyakitkan dari pada gangguan secara fisik?. Di sini, penulis tidak menyoroti mana yang lebih besar konsekuensinya. Ini hanya mengantar kita untuk melihat sebuah prinsip dasar bahwa Tuhan menciptakan kita dalam sebuah ketergantungan yang mutlak (Kej 1:26). Seorang cowo akan merasa sakit hati apabila ditinggal pacarnya atau seorang anak akan merasa sakit hati ditinggal pergi orang tuanya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kebergantungan yang teputus bisa membuat kita merasa ...
Menerjemahkan Visi, Misi dan Nilai Pancasila tentang “Gejolak Politik akhir-akhir ini mengkhawatrikan. Namun lebih mengkhawatrikan adalah keterlibatan anak-anak muda yang agaknya makin melupakan Nilai-Nilai Pancasila sebagai ideologi pemertasu . Pancasila adalah dasar dan falsafah hidup bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di negara demokrasi ini. Hal ini memberikan pengertian bahwa Pancasila mengarahkan kehidupan masyarakat. Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dijelaskn bahwa Pancasila merupakan hukum dasar dalam Peraturan Perundang-undangan. Selanjutnya dalam Pasal 2 UU 12/2011 dijelaskan bahwa Pancasila merupakan sumber segala hukum negara. Dengan demikian, Pancasila menjadi inti dan patokan dalam hidup berbangsa dan bernegara. Segala peraturan yang dibuat dan diatur dalam masyarkat tentu harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pancasila memiliki visi yang merupakan pandangan bagi setiap warga negara dalam berperilaku dalam masyarakat. Dalam pel...